Senin, 06 Januari 2014

Jam Gadang Bukittinggi Salah Satu Objek Wisata Sejarah di Padang

Menara Jam Gadang Bukit Tinggi Padang Sumatera Barat - Selain memiliki banyak objek wisata alam yang menarik Padang, Sumatera Barat juga memiliki banyak tempat-tempat bersejarah. Salah satu bangunan yang terkenal dan bersejarah yaitu Jam Gadang Bukittinggi.

Mengapa disebut Jam Gadang, serta bagaimana Sejarah Jam Gadang Bukittinggi ini? Berikut ini Artikel Travel akan berbagi sekilas Informasi Travel Dan Wisata tentang Sejarah Jam Gadang Bukittinggi.

Adalah sebuah bangunan menara yang sudah cukup tua, dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazid Sutan Gigi Ameh. Jam Gadang adalah sebutan yang diberikan masyarakat Minangkabau kepada bangunan menara jam itu, karena memang menara itu mempunyai jam yang "gadang", atau "jam yang besar" (jam gadang=jam besar; "gadang" berarti besar dalam bahasa Minangkabau). Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, Controleur (Sekretaris Kota) Bukittinggi pada masa Pemerintahan Hindia Belanda dulu. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun.
Menara Jam Gadang Bukit Tinggi Padang Sumatera Barat
Konon pembangunan Menara Jam Gadang ini menghabiskan total biaya pembangunan 3.000 Gulden, biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu. Karena Jam Gadang begitu fenomenal dikalangan masyarakat, maka menara ini dijadikan penanda atau markah tanah Kota Bukittinggi dan juga sebagai salah satu ikon provinsi Sumatera Barat. Selain itu, Jam Gadang juga ditetapkan sebagai titik nol Kota Bukittinggi.

Denah dasar (bangunan tapak berikut tangga yang menghadap ke arah Pasar Atas) dari Jam Gadang ini adalah 13x4 meter, sedangkan tingginya 26 meter. Jam Gadang ini bergerak secara mekanik dan terdiri dari empat buah jam/empat muka jam yang menghadap ke empat arah penjuru mata angin dengan setiap muka jam berdiameter 80 cm.

Sebenarnya bangunan Menara Jam Gadang Bukittinggi ini telah mengalami beberapa kali perubahan bentuk pada bagian puncaknya. Pada awalnya puncak menara jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan. Saat masuk menjajah Indonesia, pemerintahan pendudukan Jepang mengubah puncak itu menjadi berbentuk klenteng. Pada masa kemerdekaan, bentuknya berubah lagi menjadi ornamen rumah adat Minangkabau.

Selain memiliki nilai sejarah yang luar biasa, bangunan menara Jam Gadang Bukittinggi ini memiliki keunikan tersendiri dari bentuknya, salah satunya dari angka-angka Romawi pada muka Jam Gadang ini. Jika biasanya kita menulis simbol "IV" untuk menyatakan angka 5, akan tetapi berbeda dengan Jam Gadang untuk melambangkan angka empat romawi, maka Jam Gadang ini bertuliskan angka empat romawi dengan simbol "IIII".

Luar biasa dan cukup unik bukan, dan jika Anda sedang liburan/berkunjung ke Sumatera Barat, situs sejarah Jam Gadang Bukittinggi ini bisa menjadi pilihan. Wisata sambil melihat langsung menara yang cukup fenomenal di Bukittinggi ini. Sedikit tambahan, pemandangan Jam Gadang juga cukup menarik ketika malam hari.
Menara Jam Gadang Bukit Tinggi Padang Sumatera Barat
Demikian sekilas Informasi Travel Dan Wisata pada kesempatan kali ini tentang Wisata Sejarah Jam Gadang Bukittinggi Padang Sumatera Barat, baca juga Artikel Travel lainnya tentang Keindahan Objek Wisata Air Terjun Alahan Kampar Riau. Semoga bermanfaat serta menjadi inspirasi wisata keluarga Anda...

 
© Copyright 2013 - 2017Informasi Travel Dan Wisata Partnership Wisata Alam Indonesia Powered by Blogger.com.